Fairy Tail: My Favorite Anime/Manga Ever!

11:59 PM

Fairy Tail. Jujur aja, anime/manga yang satu ini bener-bener bisa buat gw gila. Gw nggak pernah sampe segila ini ama suatu anime/manga. Gw udah suka banyak sekali manga atau anime, tapi belum pernah gw ampe suka dan menjadikan Fairy Tail sebagai anime/manga terfavorit gw. Bahkan, Naruto—yang gw suka cukup lama, belum bisa buat gw ampe segila ini.

Jadi, apa yang bikin gw sampe segila ini ama anime/manga yang satu ini? Yuk, review.

Pertama-tama, mungkin gw akan sedikit memberikan summary untuk anime/manga yang satu ini.

Fairy Tail merupakan manga hasil karya seorang mangaka bernama Mashima Hiro, yang sebelumnya terkenal lewat karyanya yaitu RAVE. Fairy Tail berkisah tentang kumpulan penyihir yang berkumpul di satu guild bernama Fairy Tail, yang terletak pada sebuah kota bernama Magnolia, yang berada di Kerajaan Fiore. Karakter utama dari manga ini antara lain adalah Natsu Dragneel—seorang Fire Dragon Slayer Mage, Lucy Heartfilia—seorang Stellar Spirits Mage, Gray Fullbuster—seorang Ice Maker Mage, Erza Scarlet—seorang mage dengan kemampuan reequipping senjata dan juga pakaiannya (baik yang biasa maupun pakaian tempur) dan juga Happy—seekor kucing biru dengan sayap, atau disebut juga sebagai Exceed.

Kalau dilihat sekilas, banyak sekali Fairy Tail memiliki kesamaan dengan RAVE. Misalnya saja, Natsu memiliki wajah yang agak mirip dengan Haru, Lucy mirip dengan Elie, Gray mirip dengan Musica, dan Jellal bagaikan copian dari Sieghart. Belum lagi ada Plue yang sama seperti yang ada di RAVE, dan lain sebagainya.

Lalu, apa yang membuat gw sangat menyukai anime/manga yang satu ini?

Pertama, Fairy Tail ini ceritanya luar biasa kocak. Gila. Sangat gila. Satu guild itu mungkin isinya semua orang yang nggak waras, tapi semuanya memiliki kekuatan yang luar biasa tangguh, jiwa persahabatan yang sangat kuat dan ikatan yang sangat kuat satu sama lain. Mereka rela membela guild, rela melindungi sahabat yang mereka sayangi, walaupun hal tersebut akan mengorbankan nyawa mereka. Mereka semua memiliki jiwa pantang menyerah dan tidak mau kalah.

Selain kisah persahabatan, lucu dan kocak serta pertarungan yang dikemas dengan seru, ada satu lagi bumbu yang secara perlahan dan sedikit demi sedikit diberikan oleh sang mangaka.

Cinta.

Kalau diperhatikan baik-baik, perlahan-lahan Hiro Mashima sudah mulai memberikan hint-hint akan pairing-pairing canon yang ada di manga tersebut. Mungkin salah satunya, kita bisa ambil momen-momen pairing yang terlihat jelas saat Tenrou Arc.

  • Mungkin moment Natsu dan Lucy sudah terlalu banyak dalam setiap arc Fairy Tail. Tapi di Tenrou Arc, kita bisa melihat betapa semangatnya Natsu ketika membentuk tim dengan Lucy (oke, jangan lupakan Happy disini) demi mengalahkan Kain Hikaru. Yah, tidak terlalu kental sih. Tapi mungkin bukti Natsu Lucy yang lain akan dijelaskan setelah ini.
  • Moment Gray dan Juvia pada arc ini adalah ketika Gray menyelamatkan Juvia yang nyaris dibunuh oleh Ultear. Selain saat itu, momen lainnya adalah ketika semua anggota Fairy Tail berkumpul dan Juvia terlihat belum kembali, Graylah yang pertama menanyakan "Apa kau lihat Juvia?"
  • Moment Gajeel dan Levy adalah ketika Gajeel yang mati-matian bertarung dengan Kawazu dan Yowazu demi melindungi Levy.
  • Elfman dan Evergreen juga terlihat begitu obvious pada arc ini. Terlihat bagaimana pada saat melawat Rustyrose, dan tubuh mereka berdua tidak bisa bergerak akibat sihir Rustyrose, keduanya saling menggapai tangan mereka dan bergenggaman tangan.
  • Erza dan Jellal juga terlihat pada arc ini, sekalipun Jellal tidak ikut serta secara langsung pada Tenrou Arc. Saat Erza sempat tidak bisa bergerak saat melawan Azuma, seakan ada ikatan batin antara mereka berdua, Jellal bisa tahu kalau Erza sedang bertarung dan berkata "Jangan kalah, Erza" dan hal tersebut bisa tersampaikan ke pikiran Erza.


Butuh bukti lain?

Natsu dan Lucy, mungkin kita bisa lihat betapa semangatnya Natsu ketika mengajak Lucy untuk menjalani misi bersama. Sesekali mungkin, gw melihat ada yang menjodohkan Natsu dengan Lisanna. Tapi kalau dipikir baik-baik, pernahkah Natsu mengajak Lisanna untuk menjalani misi bersama? Rasanya tidak. Apapun yang terjadi, Lucylah orang pertama yang akan diajak Natsu untuk menjalani misi. Kalau perhatikan pada poster Movienya, seakan sudah jelas hint dari Mashima Hiro bahwa ia akan menjodohkan Natsu dengan Lucy.

Erza dan Jellal mungkin akan sudah sangat jelas untuk menjadi pairing canon—sekalipun hubungan mereka masih diambang-ambang Jellal yang masih seorang buronan kementrian dan pikiran Jellal yang beranggapan 'Aku tidak pantas untuk orang yang berjalan di jalan cahaya'. Chapter 264, dimana secara khusus terdapat adegan romantis antara Jellal dan Erza (yang sekalipun mereka harus kembali heartbroken karena Jellal berbohong sudah punya tunangan dan untungnya Erza tahu Jellal bohong) mengisyaratkan mereka jelas-jelas pairing canon dalam manga ini. Kasat mata dapat dilihat, keduanya sama-sama memiliki mutual feelings, Jellal yang menyukai Erza dan begitupun sebaliknya, namun masih tidak bisa bersama oleh karena adanya tembok tak terlihat yang menghalangi mereka berdua. Yah, jujur saja. Saya yakin mereka akan bersama. Pasti ada jalan untuk mereka berdua. Bahkan Ultear dan Meredy saja mendukung mereka loh!

Kalau Natsu dan Lucy mungkin kita bisa katakan tema hubungan mereka adalah between hero and heroine, Erza dan Jellal bertema complicated story, maka untuk Gray dan Juvia, sang mangaka memberikan tema triangle love, dimana mulai diceritakan bahwa Lyon, yang tak lain adalah rival Gray sejak kecil, naksir pada Juvia. Dari chapter 282 yang baru saya baca, saya entah kenapa menangkap: "Bahwa Gray menyadari perasaan Juvia dan sebenarnya Gray juga menyukai Juvia." Saya merasa sang mangaka membuat perlahan demi perlahan, dengan adanya Lyon yang berusaha mendekati Juvia, membuat Gray mereka semakin kesal dan cemburu dengan kedekatan mereka berdua.

Lain lagi dengan Gajeel dan Levy, mungkin yang ini kita bisa menyebutnya dengan teman The Beauty and The Beast. Gajeel yang bertubuh besar dan menyeramkan, dan Levy yang bertubuh kecil dan imut-imut. Sebenarnya, mulai terlihat kalau Gajeel mulai tertarik pada Levy sejak Fantasia arc, dimana Gajeel begitu memperhatikan Levy dengan penasaran saat Levy berusaha memecahkan rune yang membuat Natsu dan Gajeel tidak bisa keluar dari guild. Ditambah lagi dengan Gajeel yang tiba-tiba saja mengajukan diri menjadi partner Levy dalam Tenrou Arc. Hint dari hubungan mereka berdua terlihat semakin jelas ketika Gajeel berusaha melindungi Levy saat di Tenrou Arc, Levy yang ingin ikut Gajeel berlatih bersama namun ditolak oleh Gajeel, dan Levy yang berusaha melerai Gajeel saat ia bertengkar dengan Natsu saat pesta setelah Grand Magic Games hari pertama.

Evergreen dan Elfman mungkin juga merupakan hint pairing yang cukup jelas. Berawal saat Elfman berbohong pada Mira, berkata akan menikah dengan Evergreen hanya untuk membuat Mira lemah dan bisa dikalahkan, bagaimana mereka saat mereka melawan Rustyrose, dan setelah Elfman terluka parah setelah melawan Bachus. Cara mereka bertatapan—awww. Bahkan Bixlow dan Freed pun ikut meledek mereka berdua.

Alzack dan Bisca mungkin tidak usah ditanya. Sudah menikah dan punya anak, sangat jelas bukan?

Intinya, saya yakin kalau Hiro Mashima memang ingin memasukkan unsur-unsur pairing dalam manga yang dibuatnya ini. Walaupun begitu, dengan adanya sedikit unsur romance sama sekali tidak mengurangi keasikan cerita dan pertarungan dalam manga ini. Dan barusan saja, saya menemukan sesuatu saat sedang iseng membuka tumblr.

Some info found on forums!
1. Mashima is collaborating with the fillers is because he didn’t want to do the same as Naruto, One Piece and Bleach do with their filler arcs. He didn’t want the animators adding stuff that were of no relevance to the manga at all and that could even ruin the story. I also read that he’s strenghtening the relationships between the main pairings in the anime, because of what is about to come in the upcoming chapters, so that it wouldn’t feel too forceful when it came to it.

2. The anime can be considered canon, since Mashima said he wrote the fillers himself.

3. The only fillers that Hiro didn’t write were the NaLi ones. The director had told Mashima to bring Lisanna back, because he liked her character a lot, so Mashima did so, that’s also why Lisanna ain’t really playing an important role in the manga, Mashima wasn’t planning to bring her back in the first place. But then Mashima got mad at the anime director for adding stuff that didn’t exist in the manga ( NaLi ). So that’s why he told the director to make the main pairings more obvious in the anime: NaLu, GaLe, Gruvia, Elfgreen, Jelza, etc. 
credit: natsuxlucy @ tumblr
Katanya sih, itu ditemuin di FT fanpages di FB. Dan entah itu benar atau tidak. Kalau benar sih komentar saya... YAY! Itu artinya, memang Hiro Mashima berniat membuat pairing-pairing dan hubungan antara pairing-pairing tersebut perlahan semakin kuat. Mengingat RAVE pun berakhir dengan Haru dan Elie yang menikah, dan Let dan Julia yang bersama, saya yakin kalau Hiro Mashima memang tipe mangaka yang senang membuat karakter milihnya berpasangan dengan karakter lain.

Semoga saja begitu. Semoga pairing-pairing yang saya ship sepenuh hati, dimana pairing-pairing tersebut semuanya mendekati canon, akan bersama pada akhirnya. Dan saya berharap, Fairy Tail semakin bagus, semakin seru, semakin lucu ke depannya. Dan semoga saja, manga yang satu ini akan selalu mampu membuat saya berKYAAKYAA dan tidak pernah membuat saya bosan.

Mungkin, saya akan lanjutkan lagi cerita ini kapan-kapan. Sampai jumpa!

You Might Also Like

1 comments