English fanfic.

7:45 PM

Belakangan ini, gw lebih tertarik baca fanfic-fanfic dengan bahasa Inggris dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Bukan, bukan karena gw ngerasa nggak seneng baca fanfic dengan bahasa Indonesia. Gw tetep seneng baca fanfic atau tulisan sastra lainnya dengan bahasa Indonesia—mengingat gw masih berusaha aktif walaupun sebenarnya setengah hiatus di dunia RP—tapi belakangan ini, gw kesulitan nemuin fanfic berbahasa Indonesia dengan struktur kata yang bagus, rapi dan dengan kata-kata yang indah dan cerita bermutu dan tentu—pairing kesukaan—yang akhirnya membuat gw milih baca fanfic bahasa Inggris lebih banyak dibandingin bahasa Indonesia.


Dan belakangan ini, gw makin jarang noleh ke fanfic yang berbahasa Indonesia. Ngga niat, lebih tepatnya. Bukan apa-apa, gw ngeliat 'cover'—bisa dari judul, summary, atau cara nulis summarynya dia—gw suka males sendiri dan menurut penglihatan gw sementara—penulisannya nggak sesuai dengan yang gw inginkan. Dan fanfic bahasa Inggris sometimes lebih bagus, jujur aja. Walaupun terkadang, gw bisa nemuin fanfic berbahasa Indonesia yang nggak kalah bagus ama fanfic bahasa Inggris yang gw baca.

Dan, belakangan timbul satu efek dari kebiasaan gw baca fanfic berbahasa Inggris ini. Gw ngerasa ability gw dalam bahasa Inggris—atau lebih tepatnya dalam mengingat kata atau istilah khusus dalam bahasa Inggris—bertambah. Gw jadi suka nulis sesuatu dengan bahasa Inggris, dari status, atau apalah itu. Biasanya gw nulis bisa mikir dulu ini itu bahasa Inggrisnya apa, sekarang gw mulai bisa inget ini bahasa Inggrisnya ini, dan itu bahasa Inggrisnya itu.

Tapi gw tetep lack of ability yang satu ini: nulis fanfic with eigo.

Jujur, gw kepengen. Pengen banget. Otak gw kadang bisa membayangkan satu dua kalimat cerita dalam Bahasa Inggris. Masalahnya cuma satu. Gw berujung stuck mikirin ini itu kalimatnya gimana enaknya, ini itu bahasa Inggrisnya apa, atau ceritanya jalannya kudu bagaimana. Mau nulis pake bahasa Indonesia trus ditranslate ke Inggris, masalah juga. Gw bener-bener berasa kemampuan gw nulis menurun, sampe bikin kata-kata aja susah banget. Bikin satu cerita mana sih kelar. Idenya selalu ngandet. Intinya, gw nggak ngerti mau bikin cerita kayak gimana saking mampetnya si ide keluar.

Tapi tetep, baca fanfic udah kayak jadi kebiasaan gw. Sebelum tidur, pasti hape gw di tangan, buka fanfiction.net dan ubek-ubek fanfic yang ada disana. Hahaha. Gw suka model-model SasuSaku, Jerza, Royai. Gw seneng baca fanfic mereka, sesekali gw pengen bikin fic mereka, lagi-lagi gw kebentur satu masalah. NGGA ADA IDE COBA!

Ah, gw belakangan emang ditakdirkan menjadi reader sejati. Kuburkan saja titel fanfic author itu, kuburkan jauh-jauh. /melirik sinis ke arah tumpukan draft yang nggak punya masa depan/

You Might Also Like

0 comments